Minggu, 17 September 2023

Kita Hanya Sebatas Pernah



Pernah saling menemukan
Pernah saling merasa nyaman
Hingga pernah saling merasa takut kehilangan

Kita juga pernah saling merasa
Bahwa bahumu seolah tercipta
untuk tempatku bersandar
Bahwa jemari kita
memang tercipta
Untuk saling bertautan

Namun ternyata kita
Hanya dua orang yang sedang singgah karena tersesat
Hingga pada akhirnya kita
menemukan jalan pulang
yang berbeda

Ya akhirnya cerita kita
Hanya sebatas pernah.....

Senin, 11 September 2023

Aku pun juga punya luka sama seperti dirimu

Kau tau..  Sesungguhnya aku tidak sekuat itu.... Sejujurnya aku juga tidak setegar itu.... 
Berkali-kali aku nyaris menyerah... 
Membenamkan diri pada ketidakberdayaan...
Dan pasrah akan kenyataan.... 
Aku juga sama seperti dirimu.. 
Dibuat hampir mati oleh kehidupan ... 
Aku nyaris gila karena keadaan... 
Sering kali aku dibuat rapuh... Bahkan aku jatuh tersungkur.... Hingga membuat duniaku runtuh.... 
Bukan aku tak pernah menangis..... Meraung hingga menyakiti diri sendiri pun bahkan pernah kulakukan... 
Menjerit tanpa suara... 
Mengaduh tanpa bahasa... Dan meratap tanpa kata...
Aku sekacau itu berhadapan dengan cerita... 
Tapi siapa yang peduli... Jika aku membuka banyak luka... 
Siapa yang akan mengerti... Jika aku banyak bicara... 
Oleh karena itu aku memilih diam dan tetap menyuguhkan senyuman... 
Berusaha melebarkan tawa tanpa beban... 
Mengelabui dunia hingga mereka mengira aku baik-baik saja... 
Jangan salah menerka.... Aku juga menyimpan banyak luka... 
πŸ˜­πŸ˜­πŸ˜­πŸ˜­πŸ’”πŸ’”πŸ’”











Selasa, 05 September 2023

RINDUKU BUKAN LAGI MILIKMU


Berapa banyak sajak rindu yang telah kaubaca dariku?
Aku lupa menghitungnya, tetapi kuingat tiap-tiap bulir embun kupuisikan sebagai majas rindu kepadamu.

Berapa dalam rasa rindu yang kaujenguk di palung hatiku?
Aku lupa mengukurnya, tetapi kuingat tiap inci bayangmu yang melekat erat dalam ingatanku.

Berapa indah rindu yang kautemukan dari senyumku ketika menatapmu?
Aku lupa melukiskannya, tetapi kuingat bagaimana aku yang lupa segalanya olehmu yang memesona.

Semua tanyaku tak memiliki jawaban darimu.

Kini, ketahuilah olehmu ... anak-anak gerimis yang dulu kujadikan puisi, gerombolan embun yang dulu menjadi majas-majas rindu, dan debur ombak yang dulu seumpama debar dadaku, bukan lagi milikmu.

Semua tentangmu, pun segala rindu, telah kuhanyutkan bersama sisa air mataku.

Rinduku bukan lagi milikmu.

Meniti Hidup Tanpa Bayang-Bayang

Di bawah langit yang sama, aku melangkah. Tak menoleh pada bayang-bayang orang lain. Jejak ku....jejakku sendiri tak terbagi di ...